Sabtu, 04 Januari 2014

RUANG KATA


Oleh : Herman Oesman

Pada ruang,
kata-kata dikumpulkan.
Mengikatnya menjadi satu,
menjadikannya senjata dan palu godam untuk memperdebatkan,
mencaci,
memuji,
membelai lembut gendang telinga
dan sekaligus juga menjilati sang penguasa.


Pada ruang itu,
kata-kata dimuntahkan dalam ruang seminar,
di atas mimbar khotbah,
dalam papan tulis lembaga pendidikan,
ada moral yang dikepit,
ada nurani dihempas di laci meja,
ada kong kali kong di kursi empuk...
dan kata-kata meluncur tanpa mata, tanpa kepala...

Pada ruang kata itu, aku saksikan orang-orang mulai gelisah,
bingung dan mulai mengunci pintu mulutnya....